Skip to main content

BAHASA LATIN DALAM ILMU FARMASI DAN KEDOKTERAN

Sebelum menuliskan resep bagi dokter dan sebelum meracik obat bagi apoteker sangatlah perlu mempelajari bahasa latin. Bahasa latin adalah bahasa universal dan merupakan bahasa para ahli kesehatan.

Alasan penggunaan bahasa latin dalam resep :
1. Bahasa latin merupakan bahasa internasional dalam ilmu medis (kedokteran dan farmasi)
2. Bahasa latin merupakan bahasa yang mati, artinya tidak digunakan dalam percakapan sehari-hari sehingga tidak berkembang dengan pembentukan kosa kata baru
3. Dengan menggunakan bahasa latin tidak akan terjadi dualisme pengertian bahan/zat yang dimaksud dalam resep

4. Menjaga kerahasiaan dalam hal tertentu karena faktor psikologis pada
penderita yang sebaiknya tidak perlu mengetahui bahan obat apa yang
diberikan kepadanya

 Berikut ini Daftar Singkatan Latin dan terjemahnnya yang umumnya ada dalam resep obat:


A

a, aa = tiap-tiap

accur. = seksama

add. = tambahkan

ad. us. ext. (ad usum externum) = dalam pemakaian luar

ad.us int. (ad usum internum) = dalam pemakaian dalam

ad. us prop. (ad usum propium) = untuk dipakai sendiri

adh. (adhibere) = gunakan

applic. (applicatur) = digunakan

alt.hor. (alternis horis) = tiap jam

apt. (aptus) = cocok
a.c. (ante coenam) = sebelum makan
aur.dext. (a.d.) (auri dextrae)  = telinga kanan
aur.lev. (a.l.) (aur laevae) = telinga kiri
aut (aut) = atau
aq bisdest (aqua bidestilata) = air suling 2 kali
aq comm (aqua communis) = air biasa

 B
bid. (biduum) = waktu 2 hari
b.in.d (bis in die). = 2 kali sehari

C
cito : segera
c. (cochlear) = sendok makan (15 ml)
c.th (cochlear thea) = sendok teh (5 ml)
c.p (cochlear parfum/pulvis) = sendok bubur (8 ml)
cochleat (cochleatin) = sendok demi sendok
cc = cc / centimeter kubik
c.l.q.s. = jumlah secukupnya
caps.gel.el. = kapsul gelatin dengan tutup
cav = awas
caut (caute) = hati hati
cer (cera) = malam, lilin
col (cola) = menyari
conc (concentratus) = pekat
consp. (consperge) = taburkan
clysm. (clysma) = enema, lavemen
cois.comm. (communis) = biasa

D
d (dosi/dies/dexter) = takaran/hari/kanan
d.c. (durante coenam) = pada waktu makan
d.in.dim (da in dimio) = berikan separonya
d.in.2plo (da in duplo) = berikan 2 kalinya
d.in.3plo (da in triplo) = berikan 3 kalinya
d.d (de die) = sehari
d.s. (da signa) = berikan dan tulis
d.s.s.ven (de sub signo veneni) = berikan tanda racun
det (detur) = diberikan
dim (dimidio) = separuhnya
dtd (da tales doses) = berikan sekian takaran
dext. (dexter) = kanan
dil (dilutus) = diencerkan
dim. (dimidius) = separuhnya
div.in.p.aeq (divide in partes aequales) = bagilah dalam bagian yang sama

E
E.D. (expiration date) = tanggal kadaluarsa
e.d (eyes drops) = obat tetes mata
emuls =emulsi
e.m.p = sesuai dengan yang tertulis
ext.ut (externum utendum) = untuk dipakai diluar

F
f (fac, fiat, fiant) = buat. dibuat
filtr. (filtra) = saring
f.l (flores) = bunga
fol (folia) = daun

G
g (gramma) = gram
gtt. (guttae) = tetes
gutt.ad.aur. (guttae ad aures) = tetes telinga
gutta. (guttatim) = tetes demi tetes

H
h. (hora) = jam
h.v (hora vespertina) = malam
h.m (hora matutina) = pagi pagi
haust (haustus) = diminum sekaligus
h.s  (hora somni) = pada waktu mau pergi tidur

I
i.c. (inter cibus) = diantara waktu makan
i.d. (idem) = sama
I.A. (intra arterium) = suntikkan melalui pembuluh darah arteri
I.C (intra cutan) = suntikkan melalui lapisan kulit luar
I.M. (intra muscular) = suntikkan melalui bagian punggung (lumbal)
I.V. (intra venous) = suntikkan melalui pem.darah vena
in. = dalam
in.d. = dari hari ke hari
inj.subc. = injeksi dibawah kulit/subkutan
instill (instilla) = teteskan
iter (iteratio/iteretur) = diulang

L
liq. (liquid) = cair
lot. (lotus) = dicuci
M
m (mane, misce) = pagi, campur
m.f (misce fac) = campur buat
mixt. (mixtura) = campuran
N
ne iter (N.I) (ne iteretur) = jangan diulang
nedet (n.dt.) (ne detur) = tidak diberikan
O
o.u = kedua mata
o.s. = mata kiri
o.d = mata kanan
o.h (omni hora) = tiap jam
o.1/4.h (omni quarta hora) = tiap 1/4 jam
o.m. (omni mane) = tiap pagi
o.n (omni nocte) = tiap malam
opt. (optimus) = sangat baik
P
p.d.sing. (pro dosi singulari) = untuk dosis tunggal
P.I.M (periculum in mora) = berbahaya bila ditunda
part.dol (parte dolente) = pada bagian yang sakit
p.r.n. (pro re nata) = kadang kadang jika perlu
p.o. (per os) = secara oral
pil (pilula) = pil
pot. (potio) = minuman/larutan
p.c. (post coenam = stelah makan
pulv. (pulvis/pulveratus) = serbuk
Q
q. (quantitas) = banyaknya
q.s. (quantum satis) = secukupnya
R
R., Rp.,Rcp., (recipe) = ambillah
rec. (recens) = baru
reiter = dibuat ulangan baru
S

s. (signa) = tanda
ss. (semis) = separuh
sol.,solut (solutio) = larutan
solv. (solve) = larut
statim : penting
sum. (sume) = untuk diminum
sup (super) = atas

T
ter in d. (ter in die) = 3 kali sehari
ter. (tere) = gosok
tct., tinct., tra., () tinctura = tingtur
trit (tritus) = gerus
U
urgent : penting
u.c (usus cognitus) = pemakaian diketahui
u.e (usus externus) = dipakai untuk luar
u.i (usus internus) = dipakai untuk dalam
u.v (usus veterinarius) = pemakaian untuk hewan
V
vesp. (vaspere) = malam


Penggunaan bahasa latin dalam resep berkaitan dengan :
 
1. Aturan pakai (diawali dengan signa/s)


a. s.d.d / 1.d.d = semel de die ( 1x sehari)
b. b.d.d / 2.d.d = bis de die (2x sehari)
c. t.d.d / 3.d.d = ter de die (3x sehari)


2. Takaran/jumlah/satuan


a. C = cochlear (sendok makan, 15 ml)
b. Cp = cochlear pultis (sendok bubur, 8 ml)
c. cth = cochlear theae (sendok teh, 5 ml)
d. gtt = guttae (tetes)


3. Perintah pembuatan


a. m.f = misce fac (campur, buatlah)
b. d.i.d = da in dimidio (berikan setengahnya)
c. dtd = da tales doses (berikan dengan takaran sebanyak itu)
d. s = signa (tandai)
e. q.s = quantum satis (secukupnya)
f. aa = anna (masing-masing)
g. add = adde (tambahkan)
h. iter = iteratio (pengulangan)
i. R/ = recipe (ambillah)
j. ad = ad (sampai)
k. pro = pronum (untuk)
l. pcc = pro copy conform (sesuai dengan aslinya)
m. det = detur (sudah diberikan)
n. nedet = ne detur (belum diberikan)


4. Keterangan waktu


a. a.c = ante coenam (sebelum makan)

b. p.c = post coenam (setelah makan)
c. d.c = durante coena (sewaktu makan)
d. m.et.v = mane et vespere (pagi dan malam)
e. o.m = omni mane (tiap pagi)
f. o.n = omni nicte (tiap malam)


5. Keterangan tempat penggunaan


a. ad.aur = ad aurem (pada telinga)
b. Oc = oculus (mata)
c. o.d = oculus dexter (mata kanan)
d. o.s = oculus sinister (mata kiri)
e. u.e = usus externus
f. u.p = usus propius (dipakai sendiri)
g. u.v = usus veterinarius (pemakaian untuk hewan)


6. Istilah bahan obat atau bentuk sediaan


a. collut = colutio (obat cuci mulut)
b. collun = collunarium (obat semprot hidung)
c. cream = cremor (krim)
d. epith = epithema (obat kompres)
e. extr. = extractum (ekstrak)
f. garg = gargarisma (obat kumur)
g. gtt = guttae (obat tetes)
h. gtt aur = guttae aericulares (obat tetes telinga)
i. gtt ophth = guttae ophthalmicae (obat tetes mata)
j. supp = suppositorium (supositoria)
k. tint = tinctura
l. troch = trochiscus (tablet hisap)
m. ungt = unguentum (salep)
n. oculent = oculenta (salep mata)



Comments

  1. Harrah's Cherokee Casino & Hotel - MapYRO
    Harrah's Cherokee Casino 여수 출장안마 & Hotel is located in 여주 출장안마 the beautiful mountains of Western North Carolina in the 광명 출장샵 heart 진주 출장마사지 of 순천 출장마사지 the Great Smoky Mountains of Western North

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Pelayanan Resep Narkotika Dan Psikotropika

Salah satu pelayanan resep yang membutuhkan perhatian khusus yaitu resep narkotika dan psikotropika. Syarat dan penanganan resep narkotika yaitu : 1. Resep harus diskrining terlebih dahulu a. Harus resep asli (bukan copy resep) b. Ada nama penderita dan alamat lengkapnya yang jelas c. Tidak boleh ada tulisan „iter. yang artinya dapat diulang d. Aturan pakai yang jelas dan tidak boleh ada tulisan u.c (usus cognitus) yang artinya cara pakai diketahui 2. Obat narkotika di dalam resep diberi garis bawah tinta merah 3. Resep yang mengandung narkotika tidak boleh diulang, tetapi harus dibuat resep baru 4. Resep yang mengandung narkotika harus disimpan terpisah dari resep yang lain 5. Jika pasien hanya meminta ½ obat narkotika yang diresepkan, maka diperbolehkan untuk dibuatkan copy resep bagi pasien tersebut, tetapi copy resep tersebut hanya dapat ditebus kembali di apotek tersebut yang menyimpan resep aslinya, tidak bisa di apotek lain. 6. Jika pasien sedang berada di luar kota, maka cop

Pembuatan Resep Serbuk (Pulvis/Pulveres)

Serbuk adalah campuran homogen dua atau lebih obat yang diserbukkan. Serbuk diracik dengan cara mencampur bahan obat satu per satu, sedikit demi sedikit dan dimulai dari bahan obat yang jumlahnya sedikit, kemudian diayak, biasanya menggunakan pengayak nomor 60 dan dicampur lagi. Jika serbuk mengandung lemak, harus diayak dengan pengayak nomor 44. Jika jumlah obat kurang dari 50 mg atau jumlah tersebut tidak dapat ditimbang, harus dilakukan pengenceran menggunakan zat tambahan yang cocok. Serbuk berdasarkan cara pemberiannya dibedakan menjadi 2, yaitu : 1. Pulvis / serbuk tak terbagi adalah serbuk yang tidak dibagi dan bebas dari butiran kasar serta biasanya dimaksudkan untuk obat luar. Penimbangan Bahan : Diazepam = 2 mg × 10 = 20 mg Dexamethason 0,5 mg = ¼ × 10 = 2.5 tablet SL/Laktosum = 100 mg x 10 = 1000 mg = 1 g Perhitungan DM untuk 9 tahun : 1. Diazepam (DM -/40 mg) 1 hari = 9/20 × 40 mg = 18 mg % DM 1 hari = (2 mg x 2)/18 mg x 100% = 22.2% Pengenceran Diazepam : Ambil : Di